jadikan kegembiraan sbg ungkapan syukur,kesedihan sbgai wujud ksabaran,diam sbagi bentuk tafakur,menyikapi permasalahan sebagai pelajran,ucapan sebagai dzikir,hidup sebgai ketaatan dan mati sebgai cita2

Sabtu, 05 November 2011

Pidato Kambing Kurban

Pidato Sang Bandot Tua
Menjelang Idul Adha
Selamat pagi kambing-kambing
sekalian, baik yang
pagi ini dikurbankan maupun
keluarga yang
ditinggalkan.
Sebagai bandot yang dituakan
izinkan saya berikan
sepatah dua patah tulisan untuk
menyambut hari
paling memilukan dalam dunia
kambing–simpati yang
dalam untuk saudara sapi, unta, &
kerbau.
Kita semua tahu takdir kambing;
selain jadi gulai,
tongseng, & sate kadang-kadang
kita dijadikan
kambing hitam sekalipun kulit kita
putih atau belang.
Dengan kejam mereka
menjadikan anak-anak kita
gulai kambing muda, atau
sekadar daging kambing
goreng…
sekali-kali mereka
menyebut kita kambing congek.
Tak apa… kita adalah kambing-
kambing yang
sabar & berperiperkambingan.
Saya hendak menyampaikan
suatu penghargaan
yang amat sangat kepada kalian
yang besok
menghadap tukang jagal:
hadapilah pisau mereka
dengan ketabahan.
Ingat, salah
satu filosof kambing
terkenal,
Syech Ottawa Gimbalun, pernah
mengatakan: “Manusia itu cemen,
beraninya mengorbankan
kambing. Kalau disuruh
berkorban
diri, mereka berkeluh kesah
seperti ibu-ibu mau
melahirkan.” maap ibu-ibu
kambing sekalian, bukan
arti meremehkan kalian.
Syech Ottawa yang telah menjadi
salah satu kurban
beberapa abad silam dalam salah
satu bukunya yang
terkenal “Bab-bab Kenapa
Kambing,”
menyebutkan bahwa manusia itu
sukanya
mengkambing-hitamkan
sesamanya sedangkan kita
tidak. Kita juga tak pernah
mengadu domba, tapi mereka
menyalahgunakan nama-nama
kita. &
menurut suatu penelitian
mutakhir jumlah kambing
seperti tak pernah berkurang
sekalipun tiap tahun
terjadi genosida besar-besaran.
Maka, berbanggalah kalian
sebagai kambing, tak
perlu berkecil hati di hadapan
manusia. Kalian tahu
apa yang dikatakan tuhan
mereka?
Kurbankanlah
yang terbaik! Artinya, kita sebagai
kambinglah
mahluk terbaik…
Heh… izinkan
saya menitikkan air mata sejenak.
Mbeeeek ….mbeeek....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Members

Mengenai Saya

folder

A Harris Nura Siregar. Diberdayakan oleh Blogger.