jadikan kegembiraan sbg ungkapan syukur,kesedihan sbgai wujud ksabaran,diam sbagi bentuk tafakur,menyikapi permasalahan sebagai pelajran,ucapan sebagai dzikir,hidup sebgai ketaatan dan mati sebgai cita2

Janji Dokter

Endog menemui dokter spesialis
kelamin untuk berkonsultasi soal
keluhannya.
“ Dok, saya punya masalah, tapi
Dokter harus janji dulu untuk
tidak tertawa yah?”
“Tenang. Saya janji tidak akan
tertawa. Itu melanggar sumpah
kedokteranku,” jawabdokter
bersahaja.
Endog langsung menurunkan
celananya, burungnya ternyata
kecil sekali, mungkin
diameternya hanya sebesar
pensil 2B.
Melihat ‘barang’ yang hanya
seadanya itu,dokter tak kuat
menahan tawanya, dia tertawa
terpingkal-pingkal, sampai
berguling-guling dilantai.
Kira-kira lima menit, baru dia
dapat mengendalikan emosinya.
“Maaf Mas.
Hhh.. hh.. Saya kelepasan. Saya
janji tidak akan tertawa lagi.
Nah, sekarang masalah Saudara
apa ?” katadokter, berjuang
keras menyembunyikan sisa
tawanya.
“Janji Dok ya, dokter tidak akan
tertawa lagi,” pinta Endog.
Karena merasa sudah
mengingkarijanji pada
pasiennya, sang Dokter kembali
berjanji di depan Endog, “Baiklah
saya tidak akan tertawa, kalau
tertawa kamu
boleh pukul saya !” Endog mulai
ngomong dengan nada sedih, “
Begini Dok, burung saya sudah
tiga hari ini bengkak kayak
begini…”
Dokter : “Wakakkakaka..
hahahhaha.. hihihi.. hahahha”
Endog :”Buk…Bux, buk”.
Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Members

Mengenai Saya

folder

A Harris Nura Siregar. Diberdayakan oleh Blogger.