jadikan kegembiraan sbg ungkapan syukur,kesedihan sbgai wujud ksabaran,diam sbagi bentuk tafakur,menyikapi permasalahan sebagai pelajran,ucapan sebagai dzikir,hidup sebgai ketaatan dan mati sebgai cita2

Selasa, 22 November 2011

Ber DO'A

Di kota Yerusalem, seorang
reporter VOA mendengar rumor
bahwa ada seorang pendeta
Yahudi yang berdoa 3x dalam
sehari dan telah dilakukan
selama bertahun-tahun. Karena
ingin membuktikan rumor
tersebut, akhirnya reporter
tersebut mendatangi tembok
ratapan untuk membuktikan
rumor tersebut. Sesampainya di
tembok ratapan,
reporter tersebut menyaksikan
seorang kakek tua sedang
berdoa seorang diri sambil
menempelkan kepalnya ke
tembok. Setelah menunggu
sekitar 1 jam akhirnya kakek
tersebut selesai berdoa. Kemudia
reporter tersebut menghampiri
kakek tersebut.
Reporter: “Hallo Sir, nama saya
Tom. Saya reporter VOA. Sudah
berapa lama anda mendatangi
tembok ratapan ini dan
berdoa?”
Pendeta: “Saya setiap hari
berdoa disini, kurang lebih sudah
50 tahun ini?”
Reporter: “Wah itu bukan waktu
yang singkat. Apa yang anda
harapkan setiap kali anda
berdoa disini?”
Pendeta: “Saya berdoa agar
dunia ini selalu damia, agar
agama Nasrani, Islam dan Yahudi
bisa hidup besama dengan
kedamaian, hilang kebencian
terhadap sesama mereka
sehingga anak-anak kami kelak
bias tumbuh dewasa tanpa
adanya rasa takut”.
Reporter: “Lalu bagaimana
perasaan anda selama 50 tahun
ini?”
Pendeta: “Aku seperti orang gila
yang berbicara dengan tembok”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Members

Mengenai Saya

folder

A Harris Nura Siregar. Diberdayakan oleh Blogger.