jadikan kegembiraan sbg ungkapan syukur,kesedihan sbgai wujud ksabaran,diam sbagi bentuk tafakur,menyikapi permasalahan sebagai pelajran,ucapan sebagai dzikir,hidup sebgai ketaatan dan mati sebgai cita2

Jumat, 25 November 2011

Antara Cinta dan Kentut

CINTA dan KENTUT tidak bisa
ditahan, keduanya bisa menjadi
lega bila terlaksana.
CINTA tertahan = Sengsara,
KENTUT ditahan = Menderita
Kalau CINTA dan KENTUT keras
bersuara, tentu perasaan kita
lega.
CINTA terkesan malu-malu tapi
mau, KENTUT bikin malu-maluin
baunya.
CINTA tanpa rasa, bukan CINTA
namanya, KENTUT tak berbau,
bukan KENTUT namanya.
CINTA itu rapuh, KENTUT itu bau.
CINTA itu halus, KENTUT itu virus.
CINTA diam-diam membuat orang
mabuk kepayang, KENTUT diam-
diam membuat orang mabuk
kepalang.
CINTA bagi kebanyakan orang
muda, "Ahhh, CINTA monyet...!"
KENTUT didepan banyak orang,
"Sialan, monyet lu...!"
CINTA dan KENTUT sama-sama
sering dicari:
Kalau sudah CINTA: "Dimana
engkau duhai kekasih?"
Kalo sudah KENTUT: "Siapa nih
yang KENTUT? Hayoo, ngaku
gak...?!!!"
CINTA berlebih membuat orang
terbuai, KENTUT berlebih
membuat orang terkulai.
CINTA menyatukan persepsi,
KENTUT menyatukan emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Members

Mengenai Saya

folder

A Harris Nura Siregar. Diberdayakan oleh Blogger.